Senin, 07 Januari 2013

EKSPOR-IMPOR AS KE JEPANG


TUGAS II

Ø  Mengapa Amerika Serikat mengekspor mobil cadillac ke Jepang, sementara itu mengimpor mobil lexus dari jepang?

Jawaban :
            Pada kenyataannya bahwa banyak dari negara-negara tersebut saling menukar produk yang serupa misalnya mobil, komputer, mesin dan lain-lain.
·         Pertama :
Model H-O       : Perdagangan antar negara terjadi terutama karena perbedaan dalam ketersediaan faktor produksi yang membuat perbedaan dalam harga faktor relatif, sehingga membuat perbedaan dalam spesialisasi.
Model Linder : Perdagangan antarnegara lebih disebabkan oleh adanya kesamaan dalam pendapatan dan selera.

·         Kedua :
Model H-O       : Bertukar barang yang berbeda dengan proporsi faktor produksi yang juga berbeda.
Model Linder    : Memperdagangkan barang yang serupa.


Ø  Teori Linder fokus pada  PERMINTAAN
Teori   H-O  fokus  pada  PENAWARAN

          Dalam hal ini bedasarkan teori H-O ekspor Amerika Serikat akan terdiri atas barang-barang yang padat modal dan sebaliknya impornya akan terdiri atas barang-barang yang padat karya.

TEORI PERDAGANGAN INTER PARADOKS LEONTIEF


TUGAS I
Ø  Jelaskan teori perdagangan internasional menurut paradoks leontif!

Jawaban :
·         Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Dibanyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Perdagangan internasional pun turut mendorong industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi dan kehadiran perusahaan multinasional.
Oleh karena itu, timbullah beberapa teori mengenai perdagangan internasional, yaitu teori klasik dan teori modern. Disini saya akan membahas tentang teori perdagangan internasional modern paradoks leontief :

Ø  Wassily leontief seorang pelopor utama dalam analisis input-output matriks, melalui study empiris yang dilakukan pada tahun 1953, menemukan fakta, fakta itu mengenai struktur perdagangan luar negeri (ekspor-impor). Adapun teori yang dikemukakan yaitu :
-          Teori paradoks leontief merupakan kebalikan dari teori H-O yang menyebutkan bahwa ekspor AS akan terdiri atas barang-barang yang padat modal/kapital (capital intensive) sebaliknya impor akan terdiri atas barang-barang yang padat karya/tenaga kerja (labor intensive)
-          Sedangkan menurut teori leontief bahwa ekspor AS justru terdiri atas barang-barang padat karya (labour intensive) dan impor terdiri atas barang-barang padat modal (capital intensive)

Ø  Sebab terjadinya paradoks leontief :
-          Tariff and non tariff barrier
-          Intensitas faktor produksi yang berbalikan (factor intensity reversals)
-          Perbedaan dalam skills dan human capital
-          Perbedaan dalam faktor sumber daya alam

Ø  Kelebihan teori ini :
Jika suatu negara memiliki banyak tenaga kerja terdidik maka ekspornya akan lebih banyak. Sebaliknya jika suatu negara kurang memiliki tenaga kerja terdidik maka ekspornya akan lebih sedikit.

Kamis, 03 Januari 2013

strategi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi


TUGAS
Ringkaslah strategi pertumbuhan dan pembagunan ekonomi berikut :
·         Strategi usaha minimum-kritis
·         Strategi pembangunan seimbang
·         Kritik terhadap strategi pembangunan seimbang
·         Strategi pembangunan tak seimbang

JAWAB :
·      Strategi usaha minimum-kritis
Dalam strategi ini, Harvey Leibenstein berpendapat bahwa sebagian besar negara sedang berkembang (NSB) dicekam oleh lingkaran setan kemiskinan yang membuat mereka berada pada tingkat keseimbangan pendapatan perkapita yang rendah. Adapun solusi dari hal ini adalah dengan melakukan suatu upaya minimum kritis tertentu yang akan menaikkan pendapatan perkapita yang rendah.
Dalam tahap transisi dari keadaan keterbelakangan kekeadaan yang lebih maju, diperlukan suatu kondisi dimana suatu perekonomian harus mendapatkan rangsangan pertumbuhan yang lebih besar diatas batas minimum kritis tertentu untuk mencapai pertumbuhan jangka panjang yang mantap (steady economic growth).
Menurut leibstein, ekonomi tunduk pada dua hal yaitu hambatan dan rangsangan. Hambatan dapat menurunkan pendapatan sedangkan rangsangan dapat meningkatan pendapatan. Sehingga suatu negara menjadi terbelakang disebabkan oleh tingkat hambatan yang lebih besar dibanding tingkat rangsangan. Agar upaya minimum kritis tercapai maka faktor-faktor yang menyebabkan pendapatan perkapita naik harus mendapat rangsangan yang kuat dibanding faktor-faktor yang dapat menurunkan pendapatan perkapita sehingga ekonomi akan berada pada garis pembangunan.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pendapatan perkapita
Pertumbuhan penduduk merupakan fungsi dari laju pertumbuhan pendapatan perkapita. Laju pertumbuhan penduduk berkaitan erat dengan berbagai tahap pembangunan ekonomi. Di samping pertumbuhan pencuduk, ada juga faktor lain yang memerlukan pelaksanaan upaya minimum kritis. Faktor tersebut adalah skala disekonomis internal akibat tak dapat dibaginya faktor produksi, disekonomis eksternal akibat adanya ketergantungan eksternal, hambatan budaya dan kelembagaan yang ada di NSB. 
·      Strategi pembangunan seimbang
Strategi pembangunan seimbang dapat diartikan sebagai pembangunan berbagai jenis industri secara bersamaan (simultaneous) sehingga industri tersebut saling menciptakan pasar bagi yang lain. Singkatnya, teori pembangunan seimbang ini mengharuskan adanya pembangunan yang serentak dan harmonis diberbagai sektor ekonomi sehingga semua sektor tumbuh bersama.
Untuk itu diperlukan keseimbangan antara sisi permintaan dan sisi penawaran. Sisi penawaran memberikan tekanan pada pembangunan serentak dari semua sektor yang saling berkaitan dan berfungsi meningkatan penawaran barang contohnya sumberdaya energi, pertanian, transportasi dan lain-lain.
Sebaliknya, sisi permintaan berhubungan dengan penyediaan kesempatan kerja yang lebih besar dan penambahan pendapatan agar permintaan barang dan jasa dapat tumbuh contohnya industri barang konsumen khususnya produk pertanian dan industri manufaktur. Jika semua industri dibangun secara serentak maka jumlah tenaga kerja yang terserap akan sangat besar. Dengan ini maka tercipta permintaan barang-barang dari masing-masing industri satu sama lain dan semua barang akan habis terjual.
Pembangunan seimbang ini biasanya dilaksanakan dengan maksud menjaga agar tidak menhadapi hambatan-hambatan dalam :
1.    Memperoleh bahan baku, tenaga ahli, sumber daya energi (air dan listrik), fasilitas untuk mengangkut hasil produksi kepasar.
2.    Memperoleh pasar untuk barang-barang yang telah dan akan diproduksikan
Jika kita akan melaksanakan pembangunan seimbang, maka tingkat investasi yang harus dilakukan, besarnya harus jauh melebihi tingkat investasi yang dilakukan sebelumnya. Oleh karena itu, strategi pembagunan seimbang ini oleh sebagian ekonom disebut pula teori dorongan besar-besaran (BIG PUSH THEORY)
Menurut Rosenstein-Rodan :
Kedua orang ini beranggapan bahwa melakukan industrialisasi didaerah yang kurang berkembang merupakan cara yang tepat untuk menciptakan pembagian pendapatan yang lebih merata didunia dan untuk meningkatan pendapatan didaerah semacam itu agar lebih cepat dibanding didaerah yang lebih kaya. Dalam upaya untuk melaksanakan program tersebut, berbagai industri haruslah dibangun secara berbarengan.
Menurut Nurkse :
Dalam analisisnya, ia menekankan bahwa pembangunan ekonomi bukan saja mengalami kesukaran dalam mendapat­kan modal yang dibutuhkan, tetapi juga dalam mendapatkan pasar bagi barang-barang industri yang akan dikembangkan. 
Nurkse mengatakan bahwa investasi sangat rendah karena kecilnya daya beli masyarakat, sedangkan rendahnya daya beli itu disebabkan oleh rendahnya pendapatan rill masyarakat. Rendahnya pendapatan nil masyarakat ini disebabkan oieh rendahnya pro­duktivitas.
·           Kritik terhadap strategi pembangunan seimbang
Singer mengkritik pandangan yang menekankan tentang perlunya menciptakan pembangunan yang berbarengan pada berbagai industri (rosenstein-rodan dan nurkse). Ia mengatakan bahwa teori pembangunan seimbang tidak menyadari masalah utama yang dihadapi negara-negara yang sedang berkembang yaitu KEKURANGAN SUMBERDAYA .
Kritik utama singer tehadap teori pembanguna seimbang adalah mengenai corak program pembangunan yang harus dilaksnakan diberbagai industri dan sektor. Menurut singer, hal tersebut sangat sulit dilakukan oleh NSB yang biasanya mempunyai sumberdaya yang terbatas.
Hirscham berpendapat bahwa hambatan-hambatan terhadap pembangunan terutama industralisasi tidaklah serius seperti yang sering dikemukakan orang, termasuk orang yang mencetuskan pandangan tentang perlunya pembangunan seimbang. Hirschman juga mengatakan bahwa ia tidak yakin NSB sanggup melaksanakan program pembangunan yang demikian tanpa adanya bantuan dari luar, karena pelaksanaan pembangunan memerlukan tenaga-tenaga ahli yang besar sekali jumlahnya, yang notabene sangat terbatas sekali jumlahnya di NSB. Berkaitan dengan hal itu Hirschman mengatakan bahwa jika suatu negara sudah mampu untuk melaksanakan doktrin pembangunan seimbang, maka negara itu sudah bukan NSB lagi.

·      Strategi pembangunan tak seimbang
Pada kritik pembangunan seimbang telah dikatakan bahwa dinegara sedang bekembang terdapat beberapa halangan diantaranya kekurangan sumberdaya serta modal atau faktor pendanaan.
Persoalan pokok yang dianalisis Hirschman dalam teori pembangunan tak seimbang adalah bagaimana caranya untuk menentukan proyek yang harus didahulukan pembangunannya, dimana proyek-proyek tersebut memerlukan modal dan sumberdaya lainnya melebihi modal dan sumber daya yang tersedia, agar penggunaan berbagai sumberdaya yang tersedia tersebut bisa menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang maksimal.  
Cara pengalokasian sumberdaya tersebut dibedakan menjadi dua yaitu:
1.      Cara pilihan pengganti (substitution choices)
Suatu cara pemilihan proyek yang bertujuan untuk menentukan apakah proyek A atau proyek B yang harus dilaksanakan.
2.      Cara pilihan penundaan (postponement choices)
Suatu cara pemilihan yang menentukan urutan proyek yang akan dilaksanakan yaitu menentukan apakah proyek A atau proyek B yang harus didahulukan.  
Hirschman ternyata lebih memusatkan analisisnya pada cara yang kedua yaitu pilihan penundaan. Inti analisis Hirschman adalah penentuan prioritas dari proyek-proyek yang akan dilaksanakan haruslah ditentukan atas dasar penilaian tingkat kemampuan dari proyek tersebut dalam mendorong pengembangan proyek-proyek lainnya. Dengan kata lain, pembangunan tidak seimbang bertujuan untuk menentukan jenis proyek-proyek yang harus dibangun terlebih dahulu untuk menjamin terciptanya pembangunan yang maksimal diwaktu yang akan datang.

REFERENSI