Sabtu, 11 Mei 2013

ETIKA BISNIS SYARIAH ( III )


MUAMALAH DALAM ISLAM
Muamalat itu adalah semua hukum syariat yang bersangkutan dengan urusan dunia,dengan memandang kepada aktiviti hidup seseorang seperti jual-beli, tukar-menukar, pinjam-meminjam dan sebagainya.
Muamalat juga merupakan tatacara atau peraturan dalam perhubungan manusia sesama manusia untuk memenuhi keperluan masing-masing yang berlandaskan syariat Allah s.w.t yang melibatkan bidang ekonomi dan sosial Islam .
Muamalat yang dimaksudkan ialah dalam bidang ekonomi yang menjadi tumpuan semua orang bagi memperoleh kesenangan hidup di dunia dan kebahagian di akhirat.
Segala harta yang ada di alam ini samada di muka bumi, dilaut atau di dasar adalah milik Allah s.w.t secara mutlak. Manusia disuruh memiliki harta yang di sediakan oleh Allah s.w.t melalui ilmu pengetahuan dan kemahiranyang di anugerahkan kepadanya. Mereka yang memiliki harta kekayaan di dunia adalah sebagai pemegang amanat Allah s.w.t dan bertanggungjawab terhadap harta-harta tersebut.
Firman Allah S.W.T dalam Surat Al-Mulk:15
uqèd Ï%©!$# Ÿ@yèy_ ãNä3s9 uÚöF{$# Zwqä9sŒ (#qà±øB$$sù Îû $pkÈ:Ï.$uZtB (#qè=ä.ur `ÏB ¾ÏmÏ%øÍh ( Ïmøs9Î)ur âqà±Y9$# ÇÊÎÈ
15.  Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. dan Hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.
Mencari harta kekayaan amat di galakkan oleh Islam,kerana harta merupakan alat bagi mencapai kesenangan hidup di dunia dan kebahagiaan di akhirat. Dengan harta tersebut seseorang itu dapat memenuhi keperluan hidupnya di samping dapat menunaikan tanggungjawabnya terhadap agama.
Dalam mencari harta kekayaan,umat Islam di kehendaki menggunakan sebahagian daripada hartanya pada jalan kebaikan dan kebajikan untuk faedah bersama.
Bagi memastikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia dilaksanakan dengan baik dan mencapai keredhaan Allah s.w.t. Islam telah menggariskan beberapa peraturan bagi mencapai matlamat tersebut.
Muamalah menyangkut permasalahan hak dan harta yang tejadi saat transaksi jual beli yang dilakukan seseorang ataupun beberapa orang.  Hukum Islam yang berhubungan muamalah seperti jual beli, sewa-menyewa, dan perserikatan. Berikut ini akan menerangkan beberapa pembahasan mengenai Pengertian Muamalah Dalam Islam antara lain :
Jual Beli
Jual beli merupakan menukar suatu barang dengan barang lain dengan cara tertentu (akad). Adapun hukum jual beli menurut syarat Islam antara lain :
·       Mubah (boleh), merupakan asal jual beli.
·       Wajib, contoh seseorang wali menjual harta anak yatim karena kebutuhan terpaksa.
·       Sunah, seperti menjual kepada saudara, sahabat, dan orang yang membutuhkannya.
·       Haram, apabila melakukan jual beli dengan cara terlarang.

Berikut merupakan jual beli yang sah namun dilarang oleh agama antara lain :
·       Membeli suatu barang yang lebih mahal dari pada harga yang ada di pasar, walaupun ia tidak terlalu membutuhkannya, semata-mata agar orang lain tidak dapat membeli barang tersebut.
·       Membeli suatu barang yang telah dibeli orang lain namun masih dalam proses khiar ( memilih).
·       Menghambat orang dari luar daerah dan membeli barangnya sebelum mereka mengetaahui harga pasar.
·       Membeli suatu barang untuk ditimbun agar dapat dijual dengan harga lebih tinggi, sedangkan masyarakat sedang membutuhkan barang tersebut.
·       Menjual barang yang digunakan untuk maksiat.

Beberapa jual beli yang diperbolehkan dalam Islam diantaranya :
·       Bai′ musyawarah, yaitu menjual suatu barang tanpa memperhatikan jumlah harta pertama dengan jalan tawar menawar.
·       Bai′ wadi′ah, yaitu menjual suatu barang yang lebih rendah dari nilainya.
·       Bai′ murahabah, yaitu menjual suatu barang dengan harga lebih tinggi dari nilainya.
·       Bai′ muqyyadah, yaitu menjual barang dengan barang.
·       Bai′ mu′akhah, yaitu jual beli dengan tidak melafazkan ijab dan qabul.
·       Bai′ syaraf, yaitu menjual mata uang dengan atau uang ( emas dengan emas).
·       Bai′ salam, yaitu menjual sesuatu dengan harga tunai.
·       Bai′ tauliyah, yaitu menjual sesuatu dengan harga semula.
Rukun dan Syarat Jual Beli :
1.         Syarat penjual dan pembeli :
2.         Bukan dipaksa (kehendak sendiri).
3.         Berakal sehat.
4.         Tidak mubazir (pemborosan)
5.         Balig

Syarat uang dan benda :
1.         Keadaan barang tersebut suci tidak najis.
2.         Memiliki manfaat atau kegunaan.

Ijab dan Qabul
Ijab merupakan perkatan dari penjual
Contoh:  “Saya menjual barang ini dengan sekian….”
Qabul merupakan perkataan dari pihak pembeli
Contoh:  “Saya beli barang ini dengan harga …..”.
Khiar
Khiar adalah memilih antara dua hal, yaitu meneruskan perjanjian jual beli atau mengurungkannya. Khiar dibedakan menjadi tiga macam antara lain:
·            Khiar Majelis
Khiar majelis artinya pembeli dan penjual boleh meneruskan atau menarik kembali perjanjian terssebut.
·            Khiar Syarat
Khiar Sayarat arinya bahwa memilih itu dijadikan syarat saat mengadakan perjanjian oleh kedua pihak atau salah satunnya.
·            Khiar ′Aibi
Khiar ′aibi artinya pembeli boleh mengembalikan barang yang telah dibeli apabila terdapat cacat yang dapat mengurangi nilai suatu barang tersebut dimana barang tersebut telihat baik saat akad, namun cacatnya sudah ada, hanya pembeli belum mengetahuinya.
DAFTAR PUSTAKA

0 komentar:

Posting Komentar