MUAMALAH DALAM ISLAM
Muamalat itu
adalah semua hukum syariat yang bersangkutan dengan urusan dunia,dengan
memandang kepada aktiviti hidup seseorang seperti jual-beli, tukar-menukar,
pinjam-meminjam dan sebagainya.
Muamalat juga
merupakan tatacara atau peraturan dalam
perhubungan manusia sesama manusia untuk memenuhi keperluan masing-masing yang
berlandaskan syariat Allah s.w.t yang melibatkan bidang ekonomi dan sosial
Islam .
Muamalat yang
dimaksudkan ialah dalam bidang ekonomi yang menjadi tumpuan
semua orang bagi memperoleh kesenangan hidup di dunia dan kebahagian di
akhirat.
Segala harta
yang ada di alam ini samada di muka bumi, dilaut atau di dasar adalah milik
Allah s.w.t secara mutlak. Manusia disuruh memiliki harta yang di sediakan oleh
Allah s.w.t melalui ilmu pengetahuan dan kemahiranyang
di anugerahkan kepadanya. Mereka yang memiliki harta kekayaan di dunia adalah
sebagai pemegang amanat Allah s.w.t dan bertanggungjawab
terhadap harta-harta tersebut.
Firman Allah
S.W.T dalam Surat Al-Mulk:15
uqèd Ï%©!$# @yèy_ ãNä3s9 uÚöF{$# Zwqä9s (#qà±øB$$sù Îû $pkÈ:Ï.$uZtB (#qè=ä.ur `ÏB ¾ÏmÏ%øÍh ( Ïmøs9Î)ur âqà±Y9$# ÇÊÎÈ
15.
Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka berjalanlah di
segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. dan Hanya
kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.
Mencari harta
kekayaan amat di galakkan oleh Islam,kerana harta merupakan alat bagi mencapai
kesenangan hidup di dunia dan kebahagiaan di akhirat. Dengan harta tersebut
seseorang itu dapat memenuhi keperluan hidupnya di samping dapat menunaikan
tanggungjawabnya terhadap agama.
Dalam mencari
harta kekayaan,umat Islam di kehendaki menggunakan sebahagian daripada hartanya
pada jalan kebaikan dan kebajikan untuk
faedah bersama.
Bagi memastikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia dilaksanakan dengan baik dan mencapai keredhaan Allah s.w.t. Islam telah menggariskan beberapa peraturan bagi mencapai matlamat tersebut.
Bagi memastikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia dilaksanakan dengan baik dan mencapai keredhaan Allah s.w.t. Islam telah menggariskan beberapa peraturan bagi mencapai matlamat tersebut.
Muamalah menyangkut permasalahan hak dan harta yang tejadi saat
transaksi jual beli yang dilakukan seseorang ataupun beberapa
orang. Hukum Islam yang berhubungan muamalah seperti jual beli,
sewa-menyewa, dan perserikatan. Berikut ini akan menerangkan beberapa
pembahasan mengenai Pengertian Muamalah Dalam Islam antara
lain :
Jual
Beli
Jual
beli merupakan menukar suatu barang dengan barang lain dengan cara tertentu
(akad). Adapun hukum jual beli menurut syarat Islam antara lain :
· Mubah (boleh), merupakan asal jual beli.
· Wajib, contoh seseorang wali menjual harta anak yatim karena
kebutuhan terpaksa.
· Sunah, seperti menjual kepada saudara, sahabat, dan orang yang
membutuhkannya.
Berikut
merupakan jual beli yang sah namun dilarang oleh agama antara lain :
· Membeli suatu barang yang lebih mahal dari pada harga yang ada di pasar, walaupun ia tidak terlalu membutuhkannya,
semata-mata agar orang lain tidak dapat membeli barang tersebut.
· Membeli suatu barang yang telah dibeli orang lain namun masih dalam
proses khiar ( memilih).
· Menghambat orang dari luar daerah dan membeli barangnya sebelum
mereka mengetaahui harga pasar.
· Membeli suatu barang untuk ditimbun agar dapat dijual dengan harga
lebih tinggi, sedangkan masyarakat sedang membutuhkan barang tersebut.
· Menjual barang yang digunakan untuk maksiat.
Beberapa
jual beli yang diperbolehkan dalam Islam diantaranya :
· Bai′ musyawarah, yaitu menjual suatu barang tanpa memperhatikan
jumlah harta pertama dengan jalan tawar menawar.
· Bai′ wadi′ah, yaitu menjual suatu barang yang lebih rendah dari
nilainya.
· Bai′ murahabah, yaitu menjual suatu barang dengan harga lebih
tinggi dari nilainya.
· Bai′ muqyyadah, yaitu menjual barang dengan barang.
· Bai′ mu′akhah, yaitu jual beli dengan tidak melafazkan ijab dan
qabul.
· Bai′ syaraf, yaitu menjual mata uang dengan atau uang ( emas dengan
emas).
· Bai′ salam, yaitu menjual sesuatu dengan harga tunai.
· Bai′ tauliyah, yaitu menjual sesuatu dengan harga semula.
Rukun
dan Syarat Jual Beli :
1.
Syarat
penjual dan pembeli :
2.
Bukan
dipaksa (kehendak sendiri).
3.
Berakal
sehat.
4.
Tidak
mubazir (pemborosan)
5.
Balig
Syarat
uang dan benda :
1.
Keadaan
barang tersebut suci tidak najis.
2.
Memiliki
manfaat atau kegunaan.
Ijab dan
Qabul
Ijab
merupakan perkatan dari penjual
Contoh: “Saya menjual barang ini dengan sekian….”
Qabul
merupakan perkataan dari pihak pembeli
Contoh: “Saya beli barang ini dengan harga …..”.
Khiar
Khiar adalah memilih antara dua hal, yaitu meneruskan
perjanjian jual beli atau mengurungkannya. Khiar dibedakan menjadi tiga macam
antara lain:
·
Khiar
Majelis
Khiar majelis artinya pembeli dan penjual boleh
meneruskan atau menarik kembali perjanjian terssebut.
·
Khiar
Syarat
Khiar Sayarat arinya bahwa memilih itu
dijadikan syarat saat mengadakan perjanjian oleh kedua pihak atau salah
satunnya.
·
Khiar
′Aibi
Khiar ′aibi artinya pembeli boleh mengembalikan
barang yang telah dibeli apabila terdapat cacat yang dapat mengurangi nilai
suatu barang tersebut dimana barang tersebut telihat baik saat akad, namun
cacatnya sudah ada, hanya pembeli belum mengetahuinya.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar