BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Toko BUANA SANDAL DAN SEPATU adalah salah satu sector usaha yang bergerak di bidang perdagangan sandal dan sepatu yang ada di kota Kendari, dimana lokasinya terletak di Mol Mandonga Kendari. Latar belakang didirikannya usaha ini adalah karena jenis usaha
ini dapat menghasilkan keuntungan yang berarti serta mudah dalam pemasarannya. Toko ini dikelola oleh Bapak H.Jabaruddin SmHk dimana usaha ini berstatus usaha dagang.
Modal awal dari usaha ini berasal dari modal sendiri yang
dimiliki oleh bapak H.Jabaruddin SmHK. Hal ini sangat penting karena modal
tersebut sangat mempengaruhi besar kecilnya serta kelancaran pemasaran sepatu
dan sandal. Selain itu, modal tersebut juga digunakan untuk semua pengeluaran
usaha yaitu meliputi membeli dan memperoleh barang yang akan diperjual belikan,biaya
untuk pembelian peralatan dan biaya-biaya lainnya. Yang mana besar kecilnya
biaya ini tergantung dari kebutuhan akan jumlah barang yang direncanakan oleh
suatu usaha dagang ini. Selain itu besarnya biaya yang dikeluarkan sangat erat
kaitannya dengan ketersediaan modal dalam bentuk uang yang dimiliki oleh bapak
H.Jabaruddin, karena apabila modal yang tersedia tidak mencukupi harus
membatasi pengeluaran sehingga biaya yang dikeluarkan akan lebih sedikit.
B.
PRODUSEN
·
Input :
Faktor produksi tetap :
-
tempat
- etalase
Faktor produksi berubah :
-ongkos kirim
·
Output :
-
Sepatu Karet
-
Sepatu Teplek
-
Sandal/sepatu anak-anak plastik
·
Pesaing : Melihat usaha ini berada dimall mandonga, maka
pesaing bapak jabaruddin berkisar 26 penjual sepatu.
C.
KONSUMEN
Adapun sasaran konsumen adalah semua umur dan semua
kalangan masyarakat baik kalangan ekonomi rendah hingga kalangan ekonomi atas.
Dan adapun konsumen alternatif yaitu para pemasok sepatu yang berjualan sekitar
mol mandonga.
BAB II
KEGIATAN USAHA
I.
PENJUALAN
Jenis-jenis barang yang ditawarkan antara lain : Sepatu
karet, sepatu teplek, sepatu olahraga, sepatu kantoran, sepatu sekolah, sandal
cewek/cowok,sandal pesta dan sandal jepit. Akan tetapi dalam penelitian ini
saya hanya mengambil 3 macam sempel yang mana sempel ini yang paling laris
terjual dan memberikan untung yang lebih besar dari barang yang laennya. Adapun
jenis sempelnya adalah sepatu karet, sepatu teplek dan sandal/sepatu anak-anak
plastik.
Setiap 2 bulan sekali bapak H.Jabaruddin berangkat
kemakassar untuk keperluan belanja sepatu dan sendal yang akan dipasok ketoko
yang beliau kelola diMol Mandonga Kendari.
·
Penetapan harga jual
Harga merupakan masalah
penting dalam dunia usaha. Hal ini karena harga merupakan nilai dari suatu
barang dan jasa yang dihasilkan. Selain itu harga juga dapat menentukan ada
tidaknya kesepakatan yang terjadi antara penjual dan pembeli dalam suatu
transaksi tertentu. Dengan kata lain, harga adalah sejumlah uang yang harus
dikeluarkan oleh pembeli untuk mendapatkan atau memiliki suatu barang dan jasa.
Berikut
ini merupakan data mengenai penetapan harga jual atas barang yang ditawarkan oleh Toko Buana Sandal dan Sepatu
:
NO
|
JENIS BARANG
|
HARGA AWAL/UNIT
|
HARGA JUAL/UNIT
|
1
|
Sepatu Karet
|
@Rp.10.000,-
|
@Rp.20.000,-
|
2
|
Sepatu Teplek
|
@Rp.25.000,-
|
@Rp.40.000,-
|
3
|
Sepatu anak-anak plastik
|
@Rp. 9.000,-
|
@Rp.20.000,-
|
·
Pemasokan barang
Berikut ini adalah data pasokan barang Toko Buana Sandal dan Sepatu setiap
NO
|
JENIS BARANG
|
HARGA
TETAP
|
JUMLAH
|
JUMLAH
|
1
|
Sepatu Karet
|
20.000
|
1 macam
|
6 lusin/1macam
|
2
|
Sepatu Teplek
|
40.000
|
6 macam
|
1 lusin/1macam
|
3
|
Sepatu anak-anak plastik
|
25.000
|
8 macam
|
1 lusin/1macam
|
Adapun penjualan sepatu
Toko Buana Sandal dan Sepatu setiap minggunya dapat kita lihat pada tabel
berikut :
NO
|
JENIS BARANG
|
HARGA
(RP)
|
M1
|
M2
|
M3
|
M4
|
JUMLAH
BARANG
|
TOTAL
(RP)
|
1
|
Sepatu Karet
|
20.000
|
16
|
19
|
14
|
21
|
70
|
1.400.000
|
2
|
Sepatu Teplek
|
40.000
|
15
|
17
|
14
|
10
|
56
|
2.240.000
|
3
|
Sepatu anak plastik
|
25.000
|
20
|
25
|
19
|
14
|
78
|
1.950.000
|
II. BIAYA
§ Fix cost :
-
Retribusi kebersihan : Rp.2000,- /hari atau Rp.60.000,-
/bulan
-
Listrik : Rp.150.000,- /bulan
§ Variabel Cost :
-
Ongkos kirim : Rp.200.000,- /ball
1 ball = 20 lusin
-
Barang output :
1. Sepatu karet : Rp.10.000,-/buah
2. Sepatu teplek : Rp.25.000,-/buah
3. Sepatu anak-anak plastik : Rp.9.000,-/buah
Untuk menghitung biaya rata-rata yang dikeluarkan oleh
bapak jabaruddin, maka kita akan mengambil satu jenis produk yaitu sepatu karet
seharga Rp.10.000,- dengan biaya pengiriman sebesar Rp.800,- ,Rp.900,- dan
Rp.1.000,- per sepasang sepatu.
PRODUK DAN ONGKIR
|
Q
|
TFC
|
TVC
|
TC
|
AFC
|
AVC
|
AC
|
10.800
|
70
|
210000
|
756000
|
966000
|
3000
|
10800
|
13800
|
10.900
|
70
|
210000
|
763000
|
973000
|
3000
|
10900
|
13900
|
11.000
|
70
|
210000
|
770000
|
980000
|
3000
|
11000
|
14000
|
KET :
·
TFC : Total Fix Cost
TFC : retribusi kebersihan + listrik
·
TVC : Total Variabel Cost
TVC = VC x Q
·
TC : Total Cost
TC = TFC x TVC
·
AFC : Avarage Fix Cost
AFC = TFC/Q
·
AVC : Avarage Variabel Cost
AVC = TVC/Q
·
AC : Avarage Cost
AC = AFC + AVC
Setelah mengetahui biaya pengeluaran dari satu
contoh barang maka kita akan mengetahui biaya pengeluaran dari seluruh barang :
JENIS BARANG
|
P
|
Q
|
TFC
|
TVC
|
TC
|
AFC
|
AVC
|
AC
|
Sepatu karet
|
10000
|
72
|
63000
|
777600
|
840600
|
875
|
10800
|
11675
|
Sepatu teplek
|
25000
|
72
|
63000
|
1857600
|
1920600
|
875
|
25800
|
26675
|
Sepatu anak plastik
|
9000
|
96
|
84000
|
940800
|
1024800
|
875
|
9800
|
10675
|
TOTAL
|
44000
|
240
|
210000
|
3576000
|
3786000
|
2625
|
46400
|
49025
|
KET :
·
TFC : TFC/TQ x Q
·
TVC : VC x Q
·
TC : TFC x TVC
·
AFC : TFC/Q
·
AVC : TVC/Q
·
AC : AFC + AVC
III.
PENDAPATAN
Keuntungan yang didapatkan oleh bapak
jabbarudin secara keseluruhan adalah sebagai berikut :
JENIS BARANG
|
P
|
Q
|
TOTAL
|
FC
|
VC
|
TFC
|
TVC
|
TC
|
LABA BERSIH
|
Sepatu karet
|
20000
|
70
|
1400000
|
875
|
10800
|
61250
|
756000
|
817250
|
582750
|
sepatu teplek
|
40000
|
56
|
2240000
|
875
|
25800
|
49000
|
1444800
|
1493800
|
746200
|
sepatu anak
|
20000
|
78
|
1560000
|
875
|
9800
|
68250
|
764400
|
832650
|
727350
|
KET :
·
P : harga yang ditawarkan
·
Q : barang yang terjual dalam sebulan
·
Total : P x Q
·
FC : TFC/total barang yang dipasok
·
VC : harga awal + ongkir
·
TFC : FC x Q
·
TVC : VC x Q
·
TC : TFC x TVC
·
Laba Bersih : Total penjualan - TC
Pada tabel yang telah tercantum diatas kita
telah mengetahui laba yang diperoleh bapak jabbarudin secara keseluruhan dalam
sebulan. Adapun laba bersih yang diperoleh dari setiap sepasang sepatu atau
sandal yang terjual adalah sebagai berikut :
JENIS BARANG
|
HARGA
|
VC
|
FC
|
TC
|
LABA BERSIH
|
|
HARGA AWAL
|
ONGKIR
|
|||||
Sepatu karet
|
20000
|
10000
|
800
|
875
|
11675
|
8325
|
Sepatu teplek
|
40000
|
25000
|
800
|
875
|
26675
|
13325
|
Sepatu anak
|
20000
|
9000
|
800
|
875
|
10675
|
9325
|
Apabila ongkos kirim naik menjadi Rp.1000,- maka laba
bersih yang didapatkan dari sepasang sepatu adalah :
JENIS BARANG
|
HARGA
|
VC
|
FC
|
TC
|
LABA BERSIH
|
|
HARGA AWAL
|
ONGKIR
|
|||||
Sepatu karet
|
20000
|
10000
|
1000
|
875
|
11875
|
8125
|
Sepatu teplek
|
40000
|
25000
|
1000
|
875
|
26875
|
13125
|
Sepatu anak
|
20000
|
9000
|
1000
|
875
|
10875
|
9125
|
IV. KESIMPULAN USAHA
Setelah kita membahas tentang kegiatan usaha
yang dilakukan oleh bapak jabbaruddin kita dapat mengambil kesimpulan dari satu
jenis barang yaitu sepatu karet dengan harga jual Rp.20.000,- dan biaya total
sebesar Rp.11.675,- maka keuntungan yang didapatkan dari setiap barang berkisar
Rp.8.325,- dan terjual sebanyak 70 buah. Dengan biaya input dikalikan dengan jumlah
barang sebesar Rp.871.250,-
Jadi keuntungan bapak jabaruddin dihitung dari
hasil penjualan sebesar Rp.1.400.000,- dikurangi biaya total input sebesar
Rp.871.250,- maka keuntungan yang didapatkan sebesar Rp.582.750,-
Adapun jenis pasar dari usaha ini yaitu
termasuk Pasar Persaingan Sempurna dikarenakan jumlah produsen relatif banyak
dan termasuk dalam barang homogen.
BAB III
TEORI RELEVAN
Ø Teori produksi
Dalam hal ini
bpk.Jabbaruddin melakukan kegiatan produksi ( sebagai distributor ) dengan
membeli barang kepada produsen dimakassar secara rutin dua bulan sekali. Adapun
pembeliannya disesuaikan dengan minat konsumen pada saat itu, ketika permintaan
akan sepatu dan sandal meningkat maka distributor memasok barang semakin
meningkat pula.
Untuk
mendapatkan keuntungan yang lebih maka pak jabbaruddin memilih tempat yang
strategis sehingga mudah dijangkau oleh konsumen. Sedangkan untuk meminimalkan
biaya maka pak jabarruddin mencari agen pengiriman yang relatif lebih murah.
Barang
yang dipasok oleh pak jabbaruddin tidak memungkinkan untuk terjual seluruhnya.
Agar modal barang tersebut tertutupi maka bapak ini menjualnya dengan harga
murah bahkan dengan harga modal tersebut kepada penjual eceran ( pemborong ).
Ø Teori Perilaku
Konsumen
Pada pembahasan ini seorang konsumen termasuk dalam teori kardinal dalam
mengkonsumsi sepatu dan sandal dikarenakan kegunaannya dapat dihitung secara
nominal dan berlaku sistem The Law of
Diminishing Marginal Utility.
Ø Teori
biaya
-
Biaya tetap
TC = TFC+TVC
Total biaya yang dikeluarkan oleh bapak
jabarudin dalam sebulan sebesar Rp.3.786.000 dengan pendapatan kotor
Rp.5.200.000 maka laba bersihnya sebesar Rp.1.414.000
-
Total Biaya tetap
Yaitu seluruh biaya
yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi yang tidak dapat diubah
jumlahnya. Biaya sebesar Rp.210.000 untuk jangka waktu satu bulan
-
Total biaya variabel
Yaitu seluruh biaya
yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya.
Dan totalnya sebesar Rp. 3.576.000
-
Biaya tetap rata-rata
AFC = TFC/Q
Adapun biaya tetap rata-rata setiap barang yang terjual
dalam sebulan sebesar Rp.875,-
-
Biaya variabel rata-rata
AVC = TVC/Q
Adapun biaya variabel rata-rata setiap barang yang
terjual dalam sebulan jika dijumlahkan sebesar Rp. 46.400,-
-
Total biaya rata-rata
AC = TC/Q atau AC =
AFC+AVC
Biaya total
keseluruhan yang dikeluarkan untuk memproduksi dalam sebulan sebesar Rp.
49.025,-
Ø
Teori struktur pasar
Bapak jabarudin
adalah salah satu distributor sepatu dan sandal dimall mandonga. Usaha ini
termasuk dalam golongan pasar monopolistik dikarenakan beberapa hal, antara
lain:
1.
Usaha ini mudah
keluar masuk pasar dalam artian dengan modal relatif rendah kita dapat menjadi seorang distributor sepatu
dan dapat menghasilkan laba yang besar.
2.
Jumlah produsen
banyak. Hal ini dikarenakan jumlah permintaan akan barang sangat besar sehingga
mendorong banyaknya distributor ataupun penjual sepatu.
3.
Produk yang
terdiferensiasi. Konsumen cenderung membeli merk karena ada faktor kenyamanan
dalam penggunaan produk tersebut. Selain itu konsumen dapat membedakan barang
tersebut dari kualitas barangnya, model, bentuk, warna bahkan kemasan dan
pelayanannya.
Dikarenakan pesaing
yang cukup banyak maka bapak jabarudin melakukan beberapa taktik atau inovasi sehingga
menjadi unggul diantara distributor yang lain. Inovasi-inovasi yang dilakukan
diantaranya pemilihan tempat yang sangat strategis dan penyediaan sepatu untuk
semua kalangan dengan berbagai macam model. Selain itu model yang ditawarkan
selalu mengikuti trend yang ada.
BAB IV
KESIMPULAN
Setelah
kita membahas tentang kegiatan usaha mikro bapak jabarudin yaitu sebagai
distributor sandal dan sepatu yang berlokasi di Mol Mandonga, maka kita dapat
mengambil kesimpulan bahwa sanya dalam penjualan sandal dan sepatu ini bapak jabarudin
dapat mengambil keuntungan dari penjualan sepasang sepatu atau sendal berkisar
80 % hingga 100 % tingkat keuntungan. Dan pada penjualannya nyaris tidak pernah
mendapat kerugian meskipun barang tidak terjual seluruhnya.
0 komentar:
Posting Komentar