Selasa, 13 November 2012

TOKO BUANA SANDAL DAN SEPATU

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Toko BUANA SANDAL DAN SEPATU adalah salah satu sector usaha yang bergerak di bidang perdagangan sandal dan sepatu yang ada di kota Kendari, dimana lokasinya terletak di Mol Mandonga Kendari. Latar belakang didirikannya usaha ini adalah karena jenis usaha ini dapat menghasilkan keuntungan yang berarti serta mudah dalam pemasarannya. Toko ini dikelola oleh Bapak H.Jabaruddin SmHk  dimana usaha ini  berstatus usaha dagang.
Modal awal dari usaha ini berasal dari modal sendiri yang dimiliki oleh bapak H.Jabaruddin SmHK. Hal ini sangat penting karena modal tersebut sangat mempengaruhi besar kecilnya serta kelancaran pemasaran sepatu dan sandal. Selain itu, modal tersebut juga digunakan untuk semua pengeluaran usaha yaitu meliputi membeli dan memperoleh barang yang akan diperjual belikan,biaya untuk pembelian peralatan dan biaya-biaya lainnya. Yang mana besar kecilnya biaya ini tergantung dari kebutuhan akan jumlah barang yang direncanakan oleh suatu usaha dagang ini. Selain itu besarnya biaya yang dikeluarkan sangat erat kaitannya dengan ketersediaan modal dalam bentuk uang yang dimiliki oleh bapak H.Jabaruddin, karena apabila modal yang tersedia tidak mencukupi harus membatasi pengeluaran sehingga biaya yang dikeluarkan akan lebih sedikit.

B.     PRODUSEN
·         Input :
                        Faktor produksi tetap :
            - tempat
                                                             - etalase
                        Faktor produksi berubah :
-ongkos kirim
·         Output :
-             Sepatu Karet
-             Sepatu Teplek
-             Sandal/sepatu anak-anak plastik
·         Pesaing : Melihat usaha ini berada dimall mandonga, maka pesaing bapak jabaruddin berkisar 26 penjual sepatu.
C.     KONSUMEN
Adapun sasaran konsumen adalah semua umur dan semua kalangan masyarakat baik kalangan ekonomi rendah hingga kalangan ekonomi atas. Dan adapun konsumen alternatif yaitu para pemasok sepatu yang berjualan sekitar mol mandonga.

BAB II
KEGIATAN USAHA

I.       PENJUALAN

Jenis-jenis barang yang ditawarkan antara lain : Sepatu karet, sepatu teplek, sepatu olahraga, sepatu kantoran, sepatu sekolah, sandal cewek/cowok,sandal pesta dan sandal jepit. Akan tetapi dalam penelitian ini saya hanya mengambil 3 macam sempel yang mana sempel ini yang paling laris terjual dan memberikan untung yang lebih besar dari barang yang laennya. Adapun jenis sempelnya adalah sepatu karet, sepatu teplek dan sandal/sepatu anak-anak plastik.
Setiap 2 bulan sekali bapak H.Jabaruddin berangkat kemakassar untuk keperluan belanja sepatu dan sendal yang akan dipasok ketoko yang beliau kelola diMol Mandonga Kendari.
·      Penetapan harga jual
Harga merupakan masalah penting dalam dunia usaha. Hal ini karena harga merupakan nilai dari suatu barang dan jasa yang dihasilkan. Selain itu harga juga dapat menentukan ada tidaknya kesepakatan yang terjadi antara penjual dan pembeli dalam suatu transaksi tertentu. Dengan kata lain, harga adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh pembeli untuk mendapatkan atau memiliki suatu barang dan jasa.
Berikut ini merupakan data mengenai penetapan harga jual atas barang yang ditawarkan oleh Toko Buana Sandal dan Sepatu :
NO
JENIS BARANG
HARGA AWAL/UNIT
HARGA JUAL/UNIT
1
Sepatu Karet
@Rp.10.000,-
@Rp.20.000,-
2
Sepatu Teplek
@Rp.25.000,-
@Rp.40.000,-
3
Sepatu anak-anak plastik
@Rp.  9.000,-
@Rp.20.000,-

·      Pemasokan barang
Berikut ini adalah data pasokan barang Toko Buana Sandal dan Sepatu setiap
NO
JENIS BARANG
HARGA
TETAP
JUMLAH
JUMLAH
1
Sepatu Karet
20.000
1 macam
6 lusin/1macam
2
Sepatu Teplek
40.000
6 macam
1 lusin/1macam
3
Sepatu anak-anak plastik
25.000
8 macam
1 lusin/1macam

            Adapun penjualan sepatu Toko Buana Sandal dan Sepatu setiap minggunya dapat kita lihat pada tabel berikut :
NO
JENIS BARANG
HARGA
(RP)
M1
M2
M3
M4
JUMLAH
BARANG
TOTAL
(RP)
1
Sepatu Karet
20.000
16
19
14
21
70
1.400.000
2
Sepatu Teplek
40.000
15
17
14
10
56
2.240.000
3
Sepatu anak plastik
25.000
20
25
19
14
78
1.950.000

II.    BIAYA
§  Fix cost :
-          Retribusi kebersihan : Rp.2000,- /hari atau Rp.60.000,- /bulan
-          Listrik : Rp.150.000,- /bulan

§  Variabel Cost :
-          Ongkos kirim : Rp.200.000,- /ball
        1 ball = 20 lusin
-          Barang output :
1.      Sepatu karet : Rp.10.000,-/buah
2.      Sepatu teplek : Rp.25.000,-/buah
3.      Sepatu anak-anak plastik : Rp.9.000,-/buah

Untuk menghitung biaya rata-rata yang dikeluarkan oleh bapak jabaruddin, maka kita akan mengambil satu jenis produk yaitu sepatu karet seharga Rp.10.000,- dengan biaya pengiriman sebesar Rp.800,- ,Rp.900,- dan Rp.1.000,-  per sepasang sepatu.
PRODUK DAN ONGKIR
Q
TFC
TVC
TC
AFC
AVC
AC
10.800
70
210000
756000
966000
3000
10800
13800
10.900
70
210000
763000
973000
3000
10900
13900
11.000
70
210000
770000
980000
3000
11000
14000
KET :
·      TFC : Total Fix Cost
TFC : retribusi kebersihan + listrik
·         TVC : Total Variabel Cost
TVC = VC x Q
·         TC : Total Cost
TC = TFC x TVC
·         AFC : Avarage Fix Cost
AFC = TFC/Q
·         AVC : Avarage Variabel Cost
AVC = TVC/Q
·         AC : Avarage Cost
AC = AFC + AVC

Setelah mengetahui biaya pengeluaran dari satu contoh barang maka kita akan mengetahui biaya pengeluaran dari seluruh barang :

JENIS BARANG
P
Q
TFC
TVC
TC
AFC
AVC
AC
Sepatu karet
10000
72
63000
777600
840600
875
10800
11675
Sepatu teplek
25000
72
63000
1857600
1920600
875
25800
26675
Sepatu anak plastik
9000
96
84000
940800
1024800
875
9800
10675
 TOTAL
44000 
240
210000
3576000
3786000 
2625 
 46400
49025 

KET :
·         TFC : TFC/TQ x Q
·         TVC : VC x Q
·         TC : TFC x TVC
·         AFC : TFC/Q
·         AVC : TVC/Q
·         AC : AFC + AVC


III. PENDAPATAN

Keuntungan yang didapatkan oleh bapak jabbarudin secara keseluruhan adalah sebagai berikut :
JENIS BARANG
P
Q
TOTAL
FC
VC
TFC
TVC
TC
LABA BERSIH
Sepatu karet
20000
70
1400000
875
10800
61250
756000
817250
582750
sepatu teplek
40000
56
2240000
875
25800
49000
1444800
1493800
746200
sepatu anak
20000
78
1560000
875
9800
68250
764400
832650
727350

KET :
·         P : harga yang ditawarkan
·         Q : barang yang terjual dalam sebulan
·         Total : P x Q
·         FC : TFC/total barang yang dipasok
·         VC : harga awal + ongkir
·         TFC : FC x Q
·         TVC : VC x Q
·         TC : TFC x TVC
·         Laba Bersih : Total penjualan - TC
Pada tabel yang telah tercantum diatas kita telah mengetahui laba yang diperoleh bapak jabbarudin secara keseluruhan dalam sebulan. Adapun laba bersih yang diperoleh dari setiap sepasang sepatu atau sandal yang terjual adalah sebagai berikut :
JENIS BARANG
HARGA
VC
FC
TC
LABA BERSIH
HARGA AWAL
ONGKIR
Sepatu karet
20000
10000
800
875
11675
8325
Sepatu teplek
40000
25000
800
875
26675
13325
Sepatu anak
20000
9000
800
875
10675
9325

Apabila ongkos kirim naik menjadi Rp.1000,- maka laba bersih yang didapatkan dari sepasang sepatu adalah :
JENIS BARANG
HARGA
VC
FC
TC
LABA BERSIH
HARGA AWAL
ONGKIR
Sepatu karet
20000
10000
1000
875
11875
8125
Sepatu teplek
40000
25000
1000
875
26875
13125
Sepatu anak
20000
9000
1000
875
10875
9125

IV. KESIMPULAN USAHA
Setelah kita membahas tentang kegiatan usaha yang dilakukan oleh bapak jabbaruddin kita dapat mengambil kesimpulan dari satu jenis barang yaitu sepatu karet dengan harga jual Rp.20.000,- dan biaya total sebesar Rp.11.675,- maka keuntungan yang didapatkan dari setiap barang berkisar Rp.8.325,- dan terjual sebanyak 70 buah. Dengan biaya input dikalikan dengan jumlah barang sebesar Rp.871.250,-
Jadi keuntungan bapak jabaruddin dihitung dari hasil penjualan sebesar Rp.1.400.000,- dikurangi biaya total input sebesar Rp.871.250,- maka keuntungan yang didapatkan sebesar Rp.582.750,-
Adapun jenis pasar dari usaha ini yaitu termasuk Pasar Persaingan Sempurna dikarenakan jumlah produsen relatif banyak dan termasuk dalam barang homogen.



BAB III
TEORI RELEVAN

Ø  Teori produksi
          Dalam hal ini bpk.Jabbaruddin melakukan kegiatan produksi ( sebagai distributor ) dengan membeli barang kepada produsen dimakassar secara rutin dua bulan sekali. Adapun pembeliannya disesuaikan dengan minat konsumen pada saat itu, ketika permintaan akan sepatu dan sandal meningkat maka distributor memasok barang semakin meningkat pula.
          Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih maka pak jabbaruddin memilih tempat yang strategis sehingga mudah dijangkau oleh konsumen. Sedangkan untuk meminimalkan biaya maka pak jabarruddin mencari agen pengiriman yang relatif lebih murah.
          Barang yang dipasok oleh pak jabbaruddin tidak memungkinkan untuk terjual seluruhnya. Agar modal barang tersebut tertutupi maka bapak ini menjualnya dengan harga murah bahkan dengan harga modal tersebut kepada penjual eceran ( pemborong ).
Ø  Teori Perilaku Konsumen
Pada pembahasan ini seorang konsumen  termasuk dalam teori kardinal dalam mengkonsumsi sepatu dan sandal dikarenakan kegunaannya dapat dihitung secara nominal dan berlaku sistem  The Law of Diminishing Marginal Utility.

Ø  Teori biaya
-       Biaya tetap
TC = TFC+TVC
Total biaya yang dikeluarkan oleh bapak jabarudin dalam sebulan sebesar Rp.3.786.000 dengan pendapatan kotor Rp.5.200.000 maka laba bersihnya sebesar Rp.1.414.000
-       Total Biaya tetap
Yaitu seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi yang tidak dapat diubah jumlahnya. Biaya sebesar Rp.210.000 untuk jangka waktu satu bulan
-       Total biaya variabel
Yaitu seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya. Dan totalnya sebesar Rp. 3.576.000
-       Biaya tetap rata-rata
AFC = TFC/Q
Adapun biaya tetap rata-rata setiap barang yang terjual dalam sebulan sebesar Rp.875,-
-       Biaya variabel rata-rata
AVC = TVC/Q
Adapun biaya variabel rata-rata setiap barang yang terjual dalam sebulan jika dijumlahkan sebesar Rp. 46.400,-
-       Total biaya rata-rata
AC = TC/Q atau AC = AFC+AVC
Biaya total keseluruhan yang dikeluarkan untuk memproduksi dalam sebulan sebesar Rp. 49.025,-

Ø  Teori struktur pasar
Bapak jabarudin adalah salah satu distributor sepatu dan sandal dimall mandonga. Usaha ini termasuk dalam golongan pasar monopolistik dikarenakan beberapa hal, antara lain:
1.      Usaha ini mudah keluar masuk pasar dalam artian dengan modal relatif rendah  kita dapat menjadi seorang distributor sepatu dan dapat menghasilkan laba yang besar.
2.      Jumlah produsen banyak. Hal ini dikarenakan jumlah permintaan akan barang sangat besar sehingga mendorong banyaknya distributor ataupun penjual sepatu.
3.      Produk yang terdiferensiasi. Konsumen cenderung membeli merk karena ada faktor kenyamanan dalam penggunaan produk tersebut. Selain itu konsumen dapat membedakan barang tersebut dari kualitas barangnya, model, bentuk, warna bahkan kemasan dan pelayanannya.

Dikarenakan pesaing yang cukup banyak maka bapak jabarudin melakukan beberapa taktik atau inovasi sehingga menjadi unggul diantara distributor yang lain. Inovasi-inovasi yang dilakukan diantaranya pemilihan tempat yang sangat strategis dan penyediaan sepatu untuk semua kalangan dengan berbagai macam model. Selain itu model yang ditawarkan selalu mengikuti trend yang ada.



BAB IV
KESIMPULAN
          Setelah kita membahas tentang kegiatan usaha mikro bapak jabarudin yaitu sebagai distributor sandal dan sepatu yang berlokasi di Mol Mandonga, maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa sanya dalam penjualan sandal dan sepatu ini bapak jabarudin dapat mengambil keuntungan dari penjualan sepasang sepatu atau sendal berkisar 80 % hingga 100 % tingkat keuntungan. Dan pada penjualannya nyaris tidak pernah mendapat kerugian meskipun barang tidak terjual seluruhnya.
           
                    





0 komentar:

Posting Komentar